Penuntunpraktikum IPA untuk materi asam basa garam terdiri dari percobaan identifikasi larutan asam basa garam menggunakan kertas lakmus dan identifikasi larutan asam basa garam menggunakan indikator alami. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini berupa angket BSNP untuk data kelayakan dan tes objektif untuk data efektivitas. LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA DASAR IDENTIFIKASI ASAM BASA DAN GARAM DOSEN PENGAMPU MAX REVOLTA JOHN RUNTUWENE DISUSUN OLEH KELOMPOK 11 1. Ni Nyoman Sri Widya Astuti 221011050009 2. Friski Koday 221011050017 3. Aldy Febrian 221011050041 4. Auralia A Regina 221011050103 5. Ismiatul Nur Afifah Mabiang 221011050125 6. Yehezkiel Junior Putra Damogalad 221011050163 7. Rinda Kasih Dame 221011050165 PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2022 1 Campuran homogen adalah larutan. 2. larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari dapat dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam,basa, dan garam. 3. larutan seperti cuka,sirop,penghilang noda,sabun cuci,sabun mandi,soda kue,dan garam dapur contoh larutan asam,basa,dan garam. 4.

KLASIFIKASI ZAT Pola konsep 1. Identifikasi Sifat Asam, Basa, dan Garam Di antara berbagai zat yang ada di alam semesta ini, asam,basa, dan garam merupakan zat yang paling penting yang diamati oleh para ahli kimia. Asam, basa, dan garam tersebar luas di alam semesta dan banyak digunakan baik di industry maupun rumah contoh zat asam yang banyak sekali berperan dibidang industri adalah asam sulfat H2SO4 dan asam nitrat HNO3. Selain itu, di rumah tangga kamu juga mengenal air soda yang merupakan asam karbonat H2CO3. Di dalam perutmu juga terdapat asam yang disebut asam klorida HCl. Jumlah asam kloridaHCl dalam perutmu sedikit, tetapi asam klorida HCl ini merupakan asam yang sangat penting dalam proses pencernaan. Di antara contoh basa yang ada di alam semesta, basa yang sudah banyak dikenal adalah soda api NaOH dan amoniak NH3. Adapun garam yang paling dikenal adalah natrium klorida NaCl atau garam dapur. Garam ini digunakan secara luas dalam bidang industri ataupun rumah tangga. Garam ini terdapat dalam air laut dan juga di dalam aliran darah kita. Nah, bagaimanakah sifat-sifat asam, basa, dan garam itu? Sifat-sifat larutan asam adalah sebagai berikut. a. Rasanya masam. b. Menghantarkan arus listrik. c. Jika dilarutkan akan melepaskan ion hidrogen H+. d. Mengubah lakmus biru menjadi merah. e. Bersifat korosif terhadap logam. Untuk menyelidiki bahwa asam mampu menimbulkan karat korosi pada logam, cobalah dengan mencelupkan paku yang terbuat dari besi/baja ke dalam larutan cuka. Jika kamu biarkan, lama kelamaan paku itu akan berkarat. Asam asetat CH3COOH yang terdapat dalam cuka tidak terlalu keras, tetapi dalam keadaannya yang sangat pekat asam ini mampu melepuhkan kulit. Sifat-sifat larutan basa adalah sebagai berikut a. Terasa licin jika terkena kulit. b. Menghantarkan arus listrik. c. Jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida OH¯ . d. Mengubah lakmus merah menjadi biru. e. Menetralkan larutan asam. Indikator Buatan Indikator buatan untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam, antara lain kertas lakmus, kertas indikator, bahan indikator, dan pH meter. Bagaimana kertas lakmus dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam? Kertas lakmus ada dua jenis yaitu kertas lakmus merah dan kertas lakmus biru. Kertas lakmus merah jika dicelupkan dalam larutan asam maka akan tetap berwarna merah begitu juga jika dicelupkan dalam larutan netral atau garam. Akan tetapi kertas lakmus merah akan berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa. Adapun kertas lakmus biru akan berwarna merah jika celupkan dalam larutan asam, tetapi akan tetap berwarna biru jika dicelupkan dalam larutan basa atau netral. Indikator universal adalah indikator yang terdiri dari berbagai macam indikator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1 – 14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada yang berupa kertas. Indikator universal selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1 – 14. Cara menggunakan indikator universal adalah 1 Mencelupkan kertas indikator universal dalam larutan yang akan diselidiki pHnya atau menambahkan beberapa tetes indikator universal dalam larutan yang diselidiki pH-nya. 2 Mengamati perubahan warna dan membandingkan dengan warna standar. b. Indikator Alami Indikator alami yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam, basa, dan garam suatu zat antara lain kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu. Untuk menjadikan indikator alami, maka kulit manggis, bunga sepatu, dan kubis ungu terlebih dahulu dibuat ekstrak dengan cara menghaluskannya dan menambahkan air. Ekstrak kulit manggis pada keadaan netral berwarna ungu. Jika ekstrak kulit manggis, ditetesi larutan asam, maka warna ungu akan berubah menjadi cokelat kemerahan dan jika ditetesi larutan basa akan berubah menjadi biru kehitaman. 2. Mengelompokkan Bahan-Bahan Berdasarkan Konsep a. Asam, Basa, dan Garam Definisi asam dan basa menurut Stave Arrhenius, seorang kimiawan Swedia adalah sebagai berikut. Asam adalah suatu zat yang melepaskan ion hidrogen H+ ketika dilarutkan dalam air, sedangkan basa adalah zat yang melepaskan ion hidroksida OH¯ . Definisi ini membatasi asam dan basa untuk zat-zat yang dapat larut dalam air. a. Asam Sebelum kita mempelajari konsep asam, terlebih dahulu kita sedikit belajar mengenai atom. Atom adalah partikel terkecil dari suatu zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi partikel yang lebih kecil dengan reaksi kimia biasa. Atom terdiri dari tiga jenis partikel subatom yaitu elektron, proton, dan neutron. Penjelasan atom lebih lanjut akan kita pelajari nanti di kelas VIII. Atom hidrogen adalah atom yang paling sederhana karena hanya memiliki satu proton dan satu elektron. Jika kita andaikan atom hidrogen itu kehilangan elektronnya, sehingga tinggal satu proton dengan satu muatan listrik positif, maka atom tersebut sudah tidak netral lagi, tetapi sudah menjadi ion dengan satu muatan positif. Ion adalah atom yang bermuatan listrik. Ion hidrogen ditandai dengan lambang H+ . H berarti hidrogen dan tanda + berarti ion tersebut bermuatan positif. b. Basa Seperti halnya asam, senyawa basa juga akan terionisasi menjadi ion ketika dilarutkan ke dalam air. Seperti yang telahkamu ketahui, basa yang khas adalah larutan alkali, seperti larutan natrium hidroksida NaOH. Apabila NaOH dilarutkan dalam air maka akan terbentuk ion natrium positif Na+ dan ion negatif OH¯ yang disebut hidroksida karena terdiri atas atom hidrogen dan atom oksigen. Ion hidroksida mempunyai satu muatan negatif pada kedua atom tersebut sebagai satu unit. Reaksi ionisasi natrium hidroksida ini dapat dituliskan seperti berikut c. Garam Bagaimana garam dapat terbentuk? Garam terbentuk ketika suatu asam dan basa bereaksi dan saling menetralkan satu sama lain sehingga hasilnya tidak mempunyai sifat-sifat asam dan basa. Ion hidrogen H+ dari asam dan ion hidroksida OH-.dari basa dalam reaksinya satu sama lain akan membentuk air. Perhatikan bentuk persamaannya berikut ini. H + OH¯ → H2O 1. Pengertian Unsur Perhatikan beberapa macam benda, seperti sekrup, cincin, panci, pensil, dan lampu pijar. Nah, tahukah kamu terbuat dari apa benda-benda tersebut? Sekrup terbuat dari besi. Cincin terbuat dari emas. Kawat pada lampu pijar terbuat dari tungsten wolfram. Panci terbuat dari aluminium. Isi pensil terbuat dari karbon. ah, besi, emas, tungsten, aluminium, dan karbon merupakan beberapa contohm unsur. Setelah mempelajari uraian di atas, dapatkah kamu menyimpulkan apakah sebenarnya yang dinamakan unsur itu? Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia sederhana. Ada berapa unsur yang sudah kamu ketahui? Berikut ini beberapa unsur yang umum dikenali. Tabel Beberapa unsur yang umum dikenali.

IdentifikasiAsam, Basa, dan Garam 08.42 By Aleem Ahmad Chusna Fisika SMP kelas 7 0 komentar. Berdasarkan sifat asam dan basa, larutan dibedakan menjadi tiga golongan yaitu : bersifat asam, basa, dan netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang menghasilkan warna berbeda dalam

Di artikel Kimia kelas 11 ini, kita akan belajar mengenai macam-macam indikator asam basa dan cara menggunakannya. Yuk, baca sampai habis! — Teman-teman, di artikel sebelumnya, kamu sudah mengenal apa itu zat asam-basa dan cara membedakannya, ya. Senyawa asam akan mengandung ion H+. Contohnya buah-buahan kaya vitamin C, cuka, minuman bersoda, dsb. Sementara itu, senyawa basa mengandung ion OH–. Contohnya sabun, baterai alkalin, pupuk, dsb. Lalu, kamu sudah tahu belum cara menentukan suatu larutan itu mengandung asam atau basa? Ternyata, ada caranya, nih, yaitu dengan menggunakan indikator asam basa. Di artikel ini, kita akan bahas apa yang dimaksud dengan indikator asam basa, cara mencarinya, hingga contohnya. Bagi kamu yang ingin memahami materi ini lebih lanjut, yuk kita pelajari bersama! Pengertian Indikator Asam Basa Indikator asam basa adalah suatu senyawa kompleks yang bisa bereaksi dengan zat asam dan basa. Dengan indikator ini, kita jadi bisa mengetahui suatu zat bersifat asam, basa, atau netral. Indikator asam basa terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu indikator alami, indikator universal, dan yang paling umum digunakan adalah kertas lakmus dan pH meter. Biar lebih jelas lagi, berikut penjelasannya! Macam-Macam Indikator Asam Basa Seperti yang sudah dijelaskan di atas, terdapat 4 macam indikator asam basa, yaitu indikator alami, indikator universal, kertas lakmus, dan pH meter. 1. Indikator Alami Kamu tahu apa itu indikator alami? Indikator alami adalah indikator yang dibuat menggunakan ekstrak tumbuhan-tumbuhan, seperti bunga, umbi, kulit buah, atau daun-daun berwarna. Sebenarnya, tidak semua tanaman bisa dijadikan indikator alami asam basa, ya. Jadi, hanya tanaman yang ekstraknya bisa berubah warna saat diteteskan larutan asam dan basa. Nah, contoh spesifik indikator alami, antara lain kunyit, kubis merah, kubis ungu, bunga sepatu, bunga mawar, bayam merah, dan geranium. Dengan menggunakan indikator ini, kita bisa menentukan suatu larutan bersifat asam, basa, atau netral. Cara mengetahuinya itu dengan meneteskan ekstrak tumbuhan tadi ke dalam sebuah larutan. Kemudian, lihat perubahan warnanya. Dari perubahan warna itulah kita bisa tahu mana larutan yang mengandung asam atau basa. Berikut contoh perubahan warna pada indikator alami saat ditetesi larutan asam dan basa. Baca Juga Penjelasan Titrasi Asam Basa, Kurva, Langkah, dan Contoh Perhitungannya 2. Indikator Universal Berbeda dengan indikator alami, indikator universal adalah campuran dari berbagai macam indikator yang menunjukkan pH power of hydrogen suatu larutan, berdasarkan perubahan warnanya. Untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan suatu larutan, kamu bisa lihat pada rentang pH 1-14. Nah, pH itu adalah derajat keasaman suatu larutan. Larutan asam memiliki pH 7. Menggunakan indikator universal, kita juga dapat membagi kategori larutan menjadi asam lemah, asam kuat, basa lemah, basa kuat, dan netral. Oke, sekarang kita lihat warna-warna yang menandakan pH larutan yang telah ditambahkan indikator universal, ya. Kamu bisa lihat pada tabel ya, ada warna kuning, merah, hijau, dan biru. Untuk warna kuning sampai merah, menunjukkan larutan asam. Kemudian, warna biru sampai biru tua, dan ungu, itu menunjukkan larutan basa. Sedangkan warna hijau menunjukkan bahwa larutan tersebut bersifat netral. Indikator universal dapat berbentuk kertas maupun larutan. Kertas atau larutan ini akan mengandung timol biru, metil merah, bromotimul biru, dan fenolftalein. Berdasarkan kandungan indikator yang digunakan, begini perubahan warnanya Kertas Kertas lakmus Sumber Kertas yang digunakan pada indikator universal merupakan kertas serap berbentuk strip. Tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna. Nah, cara menggunakannya itu mudah banget! Kamu tinggal mencelupkan sehelai kertas indikator ke dalam larutan yang akan kamu ukur pH-nya. Jika berubah menjadi merah, berarti larutan tersebut asam, jika berwarna biru, maka larutan tersebut basa. Larutan Larutan indikator Sumber Salah satu contoh dari larutan indikator universal ini adalah larutan metil jingga Metil Orange = MO. Jika pH-nya kurang dari 6, larutan ini akan berwarna jingga. Sedangkan, jika pH-nya lebih dari 7, warnanya menjadi kuning. Kamu sudah tahu kan rentang pH beserta warna-warnanya? Yap, seperti yang sudah dijelaskan pada tabel di atas, ya. 3. Kertas Lakmus Mungkin kamu sudah nggak asing lagi dengan kertas lakmus, ya. Umumnya, kertas lakmus sering digunakan untuk menguji keasaman dan kebasaan suatu larutan. Cara menggunakan kertas lakmus juga cukup mudah. Kamu hanya perlu mencelupkan kertas lakmus pada larutan yang ingin diuji. Kertas lakmus akan berubah menjadi merah, jika bersifat asam. Sebaliknya, kertas lakmus akan berubah menjadi biru, jika larutan bersifat basa. Baca Juga Benarkah Larutan Penyangga Bisa Menstabilkan pH? 4. pH meter Berbeda dari indikator alami dan indikator universal, pH meter adalah alat elektronik yang lebih modern untuk mengukur pH suatu cairan secara cepat. pH meter memiliki sensor elektroda kaca khusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat. Nih, gambar pH meter seperti di bawah ini! Ilustrasi pH meter saat bekerja Sumber Cara menggunakan pH meter adalah dengan mencelupkan ke dalam larutan yang akan diuji. Selanjutnya, pada pH meter, akan muncul angka skala yang menunjukkan pH larutan. Untuk prinsip kerja utama pada pH meter, yaitu terletak pada sensor probe yang berupa elektrode kaca glass electrode dengan jalan mengukur jumlah ion H3O+ di dalam larutan. Gambar pH meter Sumber Pada ujung elektrode kaca, terdapat lapisan kaca setebal 0,1 mm yang berbentuk bulat bulb. Bulb ini dipasangkan dengan silinder kaca non-konduktor atau plastik memanjang, yang selanjutnya diisi dengan larutan HCl 0,1 mol/dm³. Di dalam larutan HCl, terendam sebuah kawat elektrode panjang berbahan perak yang pada permukaannya terbentuk senyawa setimbang AgCl. Konstannya jumlah larutan HCl pada sistem ini membuat elektrode Ag/AgCl memiliki nilai potensial stabil. Bagian-bagian dalam pH meter Sumber Nah, itulah penjelasan mengenai macam-macam indikator asam basa. Sekarang, kamu sudah mengerti kan apa itu indikator asam basa dan cara menggunakannya? Untuk menentukan sifat asam basa suatu larutan, kamu bisa menggunakan salah satu dari keempatnya. Atau kalau kamu penasaran, bisa coba dengan menggunakan keempat indikator sekaligus yang sudah dijelaskan di atas. Terus, kalau kamu masih bingung, kamu juga bisa nih belajar melalui video pembelajaran di ruangbelajar. Di sana, kamu bisa belajar bareng kakak Master Teacher yang akan menjelaskan materi lebih gampang dengan bantuan animasi!

Identifikasilarutan asam basa dan garam Disukai Diunduh Dilihat 6 luring Rencana pelaksanaan pembelajaran ini bertujuan untuk mengajarkan kepada peserta didik tentang sifat dari larutan asam, basa dan garam melalui pengamatan dengan menggunakan indikator kertas lakmus.
IdentifikasiZat Bersifat Asam, Basa dan Garam. Berikut ini caranya; Menggunakan kertas lakmus. Untuk mengetahui suatu larutan bersifat asam , basa atau netral secara sederhana kita dapat menggunakan kertas lakmus. Kita dapat mengetahui apakah suatu larutan bersifat asam atau basa melalu tebel ini; Tabel Perubahan warna pada kertas lakmus
\n\n identifikasi asam basa dan garam
Carayang paling sederhana untuk mengidentifikasi sifat asam, basa dan netral adalah dengan menggunakan kertas lakmus. Kertas lakmus adalah kertas indikator yang dapat berubah warna ketika di basahi dengan atau dicelupkan pada larutan asam atau basa. Kertas lakmus terdiri dari 2 (dua) jenis, yakni lakmus biru dan lakmus merah.
wBgo.
  • jwuxrd03hq.pages.dev/573
  • jwuxrd03hq.pages.dev/379
  • jwuxrd03hq.pages.dev/534
  • jwuxrd03hq.pages.dev/282
  • jwuxrd03hq.pages.dev/364
  • jwuxrd03hq.pages.dev/59
  • jwuxrd03hq.pages.dev/228
  • jwuxrd03hq.pages.dev/536
  • identifikasi asam basa dan garam